Tahun lalu, Ferrari nyaris mengantarkan Fernando Alonso menjadi juara dunia. Hingga jelang dimulainya seri terakhir di Abu Dhabi, Alonso masih memimpin klasemen dan berpeluang besar meraih titel juara dunia ketiganya.
Sayang, gara-gara salah strategi dalam balapan Abu Dhabi, Alonso hanya mampu finish di tempat ketujuh. Gelar juara dunia pun melayang ke tangan Sebastian Vettel.
Tak ingin kejadian ini terulang, tim Kuda Jingkrak merombak jajaran staf teknisnya. Perubahan terbesar adalah pada posisi kepala race track engineering. Bekas staf McLaren, Pat Fry, direkrut untuk mengisi posisi ini, yang sebelumnya ditempati oleh Chris Dyer. Posisi baru Dyer akan ditentukan dalam beberapa hari ke depan.
Ferrari juga merekrut Neil Martin, eks kru Red Bull dan McLaren, untuk menempati posisi kepala departemen Operations Research. Martin akan bertanggung jawab langsung ke direktur teknis Aldo Costa.
"Kesalahan ini, secara garis besar, adalah sesuatu yang besar. Dan itu menghasilkan pengaruh yang sangat buruk. Tapi dalam balapan normal akan terjadi sebuah kesalahan yang normal," ujar team principal Ferrari, Stefano Domenicali, seperti dikutip Autosport.
"Jadi, Anda tidak harus membuang segalanya, bahkan hal-hal yang baik, karena kesalahan itu. Kami akan mengubah beberapa hal dan secara resmi mengumumkannya beberapa saat mendatang. Dan kami akan memastikan bahwa mereka yang membuat keputusan sulit dapat memiliki semua alat yang membuat mereka tidak perlu salah lagi," sambung Domenicali.
"Saya pribadi akan mencoba untuk membantu tim dari sudut pandang psikologis juga, karena hukuman paling sulit dalam tembak-menembak adalah yang datang setelah Anda melewatkan satu," pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment